Minggu, 19 Februari 2012

kecut atau sabar ?

"I never regret what i've done, i regret what i didnt do when i have chance. "

well.. banyak hal yg disesalkan ketika saya menahan amarah dengan maksud bersabar.
berapa banyak celaan yg sebetulnya bisa saya jadikan senajata untuk menyakiti balik kalo saya gak bersikap "sabar" dan menahan diri.

tapi apa iya itu sabar? apa iya itu menahan emosi untuk bersabar? ato hanya sekedar kecut?

saya merasa kecut sebenarnya. ingin konfortasi tp setelah terlewati momennya. temen sering bilang.. harusnya langsung lah diomongin. tapi kecut dirasa.. saya diamkan saja. *sigh

sekarang mendendam termasuk sesuatu yg biasa. bukan dendam pada mereka. tapi dendam pada diri sendiri. nampak tidak bisa melindungi diri pribadi. kalopun dipukul , ditendang, dijambak, dan diapa2kan secara fisik, si diri ini siap menerima. tapi saat diam itulah, saat yang paling menyakitkan bagi si diam..

dan diri saya banyak tersakiti oleh diam saya sendiri.

terdiam itu bukan emas. terdiam itu adalah racun dengan dosis rendah, suatu saat membuat sekarat dan berontak. namun saat berontak itulah saatnya... jiwa melemah dan kemudian mati.

see you.
Powered By Blogger